Bahaya Dosa Meninggalkan Sholat

Dosa Besar Ke 4

  Sobat beriman banyak orang menyatakan dirinya beragama Islam, namun diantara mereka banyak yang tidak memperhatikan masalah shalat, bahkan ada juga yang tidak melaksanakan shalat sama sekali dan secara sengaja menganggap enteng serta meremehkan ibadah shalat. Kenapa bisa demikian??? Diantara penyebabnya, mereka tidak mengetahui kedudukan shalat yang sangat agung dalam agama.

PENTINGNYA SHALAT DALAM AGAMA ISLAM


  Shalat merupakan salah satu dari lima rukun Islam dan merupakan kewajiban terbesar setelah dua syahadat. Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
بُنِيَ الْإِسْلَامُ عَلَى خَمْسٍ شَهَادَةِ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَأَنَّ مُحَمَّدًا رَسُولُ اللَّهِ وَإِقَامِ الصَّلَاةِ وَإِيتَاءِ الزَّكَاةِ وَالْحَجِّ وَصَوْمِ رَمَضَانَ
"Islam dibangun di atas lima pondasi: Syahadat Lâ ilaha illa Allah dan Muhammad Rasulullah,menegakkan shalat, menunaikan zakat, haji, dan puasa Ramadhan.” [HR. Bukhari, no. 8, Muslim, no. 16]
Oleh karena itu shalat merupakan tiang agama. Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :
رَأْسُ الْأَمْرِ الْإِسْلاَمُ وَعَمُودُهُ الصَّلاَةُ وَذِرْوَةُ سَنَامِهِ الْجِهَادُ
"Pokok urusan (agama) itu adalah Islam (yakni: syahadatain) , tiangnya shalat, dan puncak ketinggiannya adalah jihad.” [HR. Tirmidzi, no: 2616; dll, dishohihkan oleh Syeikh Al-Albani]
Karena begitu pentingnya ibadah shalat, maka Allah Subhanahu wa Ta’ala memerintahkan orang-orang yang beriman untuk menjaga shalat dengan sebaik-baiknya. Allah Azza wa Jalla berfirman :
حَافِظُوا عَلَى الصَّلَوَاتِ وَالصَّلَاةِ الْوُسْطَىٰ وَقُومُوا لِلَّهِ قَانِتِينَ
"Peliharalah semua shalat(mu), dan (peliharalah) shalat wusthâ (shalat Ashar). Dan berdirilah untuk Allâh (dalam shalatmu) dengan khusyu’." (QS. Al-Baqoroh [2]: 238)
Demikian juga shalat merupakan pembatas antara iman seseorang dengan kekafiran. Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
إِنَّ بَيْنَ الرَّجُلِ وَبَيْنَ الشِّرْكِ وَالْكُفْرِ تَرْكَ الصَّلَاةِ
"Sesungguhnya (batas) antara seseorang dengan syirik dan kekafiran adalah meninggalkan shalat." [HR. Muslim, no: 82, dari Jabir]
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam juga bersabda:
الْعَهْدُ الَّذِي بَيْنَنَا وَبَيْنَهُمْ الصَّلَاةُ فَمَنْ تَرَكَهَا فَقَدْ كَفَرَ
"Perjanjian yang ada antara kami dengan mereka adalah shalat. Maka barangsiapa meninggalkannya, dia telah kafir." [HR. Tirmidzi, no: 2621, dll, Dishohihkan oleh syeikh Al-Albani]


Begitu agung kedudukan dan nilai shalat hingga shalat merupakan amal yang pertama kali dihisab/hitung pada hari kiamat. Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :
إِنَّ أَوَّلَ مَا يُحَاسَبُ بِهِ الْعَبْدُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ مِنْ عَمَلِهِ صَلَاتُهُ فَإِنْ صَلُحَتْ فَقَدْ أَفْلَحَ وَأَنْجَحَ وَإِنْ فَسَدَتْ فَقَدْ خَابَ وَخَسِرَ فَإِنْ انْتَقَصَ مِنْ فَرِيضَتِهِ شَيْءٌ قَالَ الرَّبُّ عَزَّ وَجَلَّ انْظُرُوا هَلْ لِعَبْدِي مِنْ تَطَوُّعٍ فَيُكَمَّلَ بِهَا مَا انْتَقَصَ مِنْ الْفَرِيضَةِ ثُمَّ يَكُونُ سَائِرُ عَمَلِهِ عَلَى ذَلِكَ
"Sesungguhnya amalan seorang hamba pertama kali yang akan dihisab pada hari kiamat adalah shalatnya. Jika shalatnya baik, maka dia beruntung dan selamat, namun jika shalatnya rusak, maka dia celaka dan rugi. Jika ada sesuatu kekurangan dari shalat wajibnya, maka ar-Rabb (Allah) Subhanahu wa Ta’ala berfirman, “Perhatikanlah (wahai para malaikat) apakah hambaKu ini memiliki shalat tathowwu’ (sunah), sehingga kekurangan yang ada pada shalat wajibnya bisa disempurnakan dengannya!”. Kemudian seluruh amalannya akan dihisab seperti itu." [HR. Ibnu Majah, no: 1425, Tirmidzi, no: 413, lafazh ini bagi imam Tirmidzi, dishohihkan oleh Syeikh Al-Albani]
  Namun sangatlah mengeherankan serta sangat menyedihkan melihat kebanyakan orang Islam pada zaman ini, padahal kita saat ini telah berada dipenghujung zaman, namun nyatanya bukannya seorang yang notabenenya mengaku Islam lebih banyak mempersiapkan berbagai amal kebaikan baik yang wajib maupun yang sunah untuk menyongsong pertemuan dengan Allah Rabbul 'Alamin, tapi realita yang kita saksikan adalah makin banyak orang islam yang meninggalkan shalat, lebih banyak orang islam pergi ke mall untuk menghabiskan waktu dan uang dari pada orang islam yang pergi kemasjid untuk shalat dan berinfaq. Betapa banyak orang yang mengaku muslim mampu membuang waktu tenggelam dalam perbuatannya berlama ria dengan smartphone, tontonan tv, bioskop, perbuatan mungkar lainnya seperti pacaran yang berujung zina, hingga tak mengenal lagi apa yang dimaksud shalat??? Apa mereka tak takut akan peringatan Allah dalam firmanNya:
فَخَلَفَ مِنۢ بَعْدِهِمْ خَلْفٌ أَضَاعُوا۟ ٱلصَّلَوٰةَ وَٱتَّبَعُوا۟ ٱلشَّهَوَٰتِ ۖ فَسَوْفَ يَلْقَوْنَ غَيًّا



"Maka datanglah sesudah mereka (kematian Nabi dan generasi ummat terbaik), pengganti (yang jelek) yang menyia-nyiakan shalat dan memperturutkan hawa nafsunya, maka mereka kelak akan menemui kesesatan". (QS. Maryam [19]: 59)

Orang-orang yang melaksanakan shalat, namun lalai dari shalatnya saja mendapatkan kecelakaan yang besar, lalu bagaimana dengan dosa orang-orang yang meninggalkannya ??? Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman :
فَوَيْلٌ لِلْمُصَلِّينَ ﴿٤﴾ الَّذِينَ هُمْ عَنْ صَلَاتِهِمْ سَاهُونَ
"Maka kecelakaanlah bagi orang-orang yang shalat, (yaitu) orang-orang yang lalai dari shalatnya." (QS. Al-Ma'un [107]: 4-5)
Oleh sebab itu Allah Subhanahu wa Ta’ala memberitakan bahwa meninggalkan shalat merupakan penyebab utama masuk neraka. Allah Azza wa Jalla menceritakan jawaban para penghuni neraka ketika ditanya oleh para penghuni surga tentang sebab masuk neraka, berikut firmanNya:

"(Penghuni surga bertanya kepada penduduk neraka) Apa yang menyebabkan kalian masuk kedalam neraka saqor?? Mereka (para penduduk neraka Saqor) menjawab, “Kami dahulu (semasa hidup di dunia) tidak termasuk orang-orang yang mengerjakan shalat, dan kami tidak (pula) memberi makan orang miskin, dan kami suka membicarakan yang bathil (berkata kasar, berkata jorok, gosip) bersama dengan orang-orang yang membicarakannya, dan kami (dahulu) mendustakan hari pembalasan, hingga datang kepada kami kematian”.[(QS. Al-Muddatsir [74]: 42-47)


HUKUM MENINGGALKAN SHALAT
Meninggalkan shalat ada dua bentuk :


• Meninggalkan shalat lalu menganggap bahwa shalat itu tidak wajib, maka pelakunya kafir. Ini berdasarkan kesepakatan Ulama.
• Meninggalkan shalat, karena malas namun tetap menganggap serta meyakini bahwa shalat itu wajib. Dalam masalah ini para ulama Ahlus Sunnah berbeda pendapat. Sebagian mereka berpendapat bahwa pelakunya belum kafir, sementara sebagian yang lain menghukuminya kafir. Pendapat kedua inilah yang lebih kuat –insya Allâh- berdasarkan banyak dalil dan perkataan as-salafush shalih.
Pendapat yang menyatakan kafirnya orang yang meninggalkan shalat adalah pendapat mayoritas Shahabat. [Lihat: Mauqif Ahlis Sunnah wal Jama’ah min Ahlil Ahwa’ wal Bida’, 1/172-177]
HUKUMAN BAGI ORANG YANG MENINGGALKAN SHALAT
Imam Ibnul Qayyim rahimahullah berkata, “Kaum Muslimin tidak berselisih pendapat bahwa meninggalkan shalat wajib dengan sengaja termasuk dosa besar yang terbesar, dan bahwa dosanya di sisi Allâh lebih besar daripada dosa membunuh, merampas harta orang, berzina, mencuri, dan minum khamr. Dan bahwa pelakunya menghadapi hukuman Allah, kemurkaanNya, dan kehinaan dariNya di dunia dan akhirat. Kemudian ulama berbeda pendapat tentang (hukum) bunuh terhadapnya, tentang cara (hukum) bunuh terhadapnya, dan tentang kekafirannya.


Imam Sufyân bin Sa’id ats-Tsauri, Abu ‘Amr al-Auza’i, Abdullâh bin al-Mubârak, Hammad bin bin Zaid, Waki’ bin al-Jarrah, Mâlik bin Anas, Muhammad bin Idris asy-Syâfi’i, Ahmad bin Hanbal, Ishaq bin Rahûyah dan murid-murid, mereka berfatwa bahwa orang yang meninggalkan shalat di (hukum) bunuh. Kemudian mereka berbeda pendapat tentang cara (hukum) bunuh terhadapnya. Mayoritas mereka berkata, “Dibunuh dengan pedang dengan cara dipenggal lehernya”. Sebagian pengikut imam Syâfi’i berkata, “Dia dipukul dengan kayu sampai dia shalat atau dia mati”. Ibnu Suraij berkata, “Dia ditusuk dengan pedang sampai mati, karena hal itu lebih sempurna di dalam menghentikannya dan lebih diharapkan untuk kembali (taubat)”. [Ash-Shalat wa Hukmu Tarikiha, hlm. 29-30]







Itulah sedikit ulasan mengenai kedudukan shalat yang sangat agung di dalam agama Islam, dan bahaya meninggalkannya. Semoga Allah Subhanahu wa Ta’ala senantiasa menolong kita untuk selalu melaksanakan shalat dengan sebaik-baiknya. Aamiin.
Wallahu a’lam.





Komentar